Sejarah
Pengetahuan Manusia
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang terklasifikasi, tersistem, dan terukur serta dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris. Sementara itu, pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai metafisik maupun fisik.
Dapat juga dikatakan
pengetahuan adalah informasi yang berupa common sense, sedangkan ilmu sudah
merupakan bagian yang lebih tinggi dari itu karena memiliki metode dan
mekanisme tertentu. Jadi ilmu lebih khusus daripada pengetahuan, tetapi tidak
berarti semua ilmu adalah pengetahuan.
Auguste Comte menyatakan bahwa ada tiga tahap sejarah perkembangan manusia, yaitu :
1). Teoritis
2). Metafisis
3). Positif
Perkembangan ini dapat
dipahami atau dapat dianalogikan juga sebagai perkembangan individu manusia
dari masa anak-anak, remaja, hingga dewasa. Comte menyejajarkan tahap teologi
seperti masa anak-anak, tahap metafisis seperti masa remaja, dan tahap positif
seperti masa dewasa. Dengan anggapan seperti itu Comte mensintesiskan bahwa
perkembangan pikiran manusia itu berlangsung sesuai tahapan itu secara
keseluruhan.
~ Tahap pertama yaitu teologi.
Dalam fase ini
manusia mencari sebab-sebab terakhir di belakang peristiwa-peristiwa alam dan
menemukannya dalam kekuatan-kekuatan adimanusiawi. Pada masa anak-anak ini
secara instingtif manusia mencoba menjelaskan fenomena-fenomena. Manusia
mencari penyebab sejati dari yang tidak diketahui yang dianggap berasal dari
benda berjiwa dan sesuatu yang menyerupai manusia.
~ Tahap kedua sebagai
tahap metafisis.
Pada tahap
metafisis ini, penjelasan aktivitas kehendak ilahi diganti menjadi idea-idea
fiksi seperti ether, prinsip-prinsip penting, dll. Masa transisi dari tahap
teologi ke metafisis ini telah selesai ketika konsep supernatural dan dewa-dewa
digantikan oleh konsep all-inclusive Nature.
~ Tahap ketiga yaitu
tahap positif.
Tahap ini dikatakan sebagai masa dewasa dari mentalitas. Pada tahap ini, pikiran memusatkan diri pada fenomena atau fakta hasil observasi dimana itu semua digolongkan di bawah hukum umum deskriptif umum, seperti hukum gravitasi. Dengan adanya hukum-hukum deskriptif ini akan membuat berbagai prediksi menjadi nyata. Dan memang, sasaran dari pengetahuan positif yang sejati adalah kemampuan untuk memprediksi dan mengontrol.
Pengetahuan positif itu sejati ( real ), pasti ( certain ), dan berguna (useful). Meskipun pikiran bahwa pengetahuan positif itu pasti, namun Comte juga mendesak bahwa ini harus ditatapkan pada perasaan relatif.
Perkembangan Fisik, Sifat, dan Pikiran Manusia
Secara istilah manusia
dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas,
sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia juga dapat diartikan
berbeda-beda baik menurut sudut pandang biologis, rohani, dan istilah
kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari
golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
~ Perkembangan Fisik Manusia
Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel
sederhana yang selanjutnya secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel
sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel
telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan
menjadi laki-laki.
Lima minggu setelah
terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya akan membagi
menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu ke-13,
janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ,
yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin.
Pada usia 32 minggu,
janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala di bawah makin
mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin berkurang.
Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai
remaja.Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang
ditandai di antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada
daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia).
Perkembangan
pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan
semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang
terus akan terbawa sampai dewasa. Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan
sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan berjalan.
Pada usia 2 – 7 tahun
rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan masa pertentangan
dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk
memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum memadai.
Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu
menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.
Sifat ingin tahu
manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan waktu dimana manusia
tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manusia hidup dari berburu dan berladang
yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kemudian meningkat menjadi
petani dan peternak yang menetap.
Ada dua macam
perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia
sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia,
sejak zaman purba hingga dewasa ini. Berikut ini,pengelompokan perkembangan
kecerdasan manusia berdasarkan usia dari bayi hingga dewasa.
1). Masa bayi (0 – 2 Tahun)
Masa bayi menurut psikologi disebut juga sebagai periode sensomotorik. Pada periode ini, perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat. Ia mulai belajar makan, berjalan, berbicara, dan mengikatkan diri pada orang lain. Dengan gerakan – gerakan anggota tubuhnya, ia belajar memadukan keterangan – keterangan melalui semua alat inderanya.
2). Masa Kanak – kanak ( 3 – 5 Tahun )
Masa kanak – kanak
disebut sebagai periode praoperasional, dengan kisaran usia 2 – 7 tahun. Pada
periode ini, dorongan keingintahuannya sangat besar, sehingga banyak yang
menyebut masa ini sebagai masa bertanya. Apalagi pada masa ini si anak sudah
memiliki keterampilan berbahasa lisan. Namun, pada masa ini pengungkapannya
sering menggunakan lambang – lambang, seperti bermain mobil dengan garasinya
menggunakan kotak kosong.
3). Masa Usia Sekolah ( 6 – 12 Tahun )
Masa ini disebut juga
sebagai periode operasional nyata, dengan kisaran usia 7-11 tahun. Pada periode
ini, anak sangat aktif, ditandai dengan perkembangan fisik, dan motorik yang
baik. Para ahli psikologi menyebut juga masa ini sebagai “masa tenang”, karena
proses perkembangan emosional si anak telah mendapatkan kepuasan maksimal
sesuai dengan kemampuan individu. Perolehan pengetahuannya masih dengan induksi
(pengamatan dan percobaan), walaupun sudah dimulai dengan menggunakan penalaran
dan logika.
4). Masa Remaja ( 13 – 20 Tahun )
Masa remaja disebut
juga periode operasional formal ( 11 – 15 tahun). Periode ini merupakan masa
pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang
dewasa. Mereka berusaha mengekspresikan dirinya sebagai orang dewasa, padahal
secara fisik, mental, dan emosional belum mampu menggunakan nalar serta berhipotesis.
5). Masa dewasa ( > 20 Tahun )
Masa dewasa ini
ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri. Mereka mampu
mengendalikan perilakunya dengan baik, menempatkan dirinya sebagai anggota dalam
kelompok serta merupakan individu yang bertanggung jawab.
http://fajaraksi.blogspot.com/2011/10/psikologi-perkembangan.html
http://campus-tutorial.com/pengertian-sejarah-dan-ruang-lingkup/
https://epsikologi.com/psikologi-kepribadian/
https://pelayananpublik.id/2019/08/24/tentang-manusia-pengertian-asal-usul-dan-jenisnya/
http://reghinachika11.blogspot.com/2017/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://noctisora.blogspot.co.id/2011/09/sejarah-pengetahuan-manusia.html
http://www.erwinedwar.com/2018/05/auguste-comte-sosiologi-dan-3-tahapannya.html
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar