Pemahaman
Pengelolaan dan Pelestarian Sumber Daya Alam
Pengelolaan
sumber daya alam haruslah dengan cermat dan hati-hati. Konsep pengelolaan
sumber daya alam secara umum, diorientasikan pada hubungan yang saling terkait
dan seimbang antara kebutuhan hidup manusia dan sumber daya alam, sehingga
kelestarian kualitas lingkungan, kelestarian hasil dan pemanfaatan sumber daya
alam, tetap terjamin.
Pengelolaan
sumber daya alam hutan yang berhasil, bukan berarti melarang penduduk menebang
pohon di hutan, tetapi mempertahankan wujud dan melestarikan hutan itu sendiri.
Pada
dasarnya sumber daya alam bersifat serba guna, sehingga pemanfaatannya tidak
terbatas pada satu hal saja. Dengan demikian diperlukan pengaturan pengelolaan
dan pelestarian untuk saat ini dan masa mendatang, yang dapat menentukan
pemanfaatan sumber daya alam yang terbaik. Misalnya sungai, sebagai alur
transportasi air, tempat untuk pembangkit listrik, sumber air minum masyarakat
perkotaan.
Pengelolaan
dan pemanfaatan sumber daya alam, haruslah terjalin hubungan yang harmonis
antara sumber daya alam denga kebutuhan manusia, sehingga menghindari
terjadinya konflik kepentingan antara kelompok masyarakat pengguna. Manusia
tidak dapat menggunakan sumber daya alam tanpa mempengaruhi sumber daya alam
lainnya, sehingga diperlukan pendekatan interdisiplin untuk mengatur dan
menganalisis penggunaan sumber daya alam itu.
Sumber daya alam konvensional maupun sumber daya alam non konvensional untuk kebutuhan hidup manusia, akan habis terpakai jika tidak dikelola dengan baik. Sumber daya alam non konvensional dapat diperbaharui melalui kegiatan regenerasi yang dilakukan terus menerus. Misalnya, petani dan peternak, pemakaian bahan bakar bensin pada kendaraan bermotor, diganti dengan gas alam cair.
Konsep Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati
Beberapa
konsep atau prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sumber daya alam
hayati :
Ø Prinsip Daya Toleransi
Sumber
daya alam hayati yang terdapat di alam sangat banyak jenisnya. Setiap jenis di
batasi oleh daya toleransi terhadap faktor lingkungannya, baik secara
geografis, maupun ekologis. Apabila faktor lingkungan yang ekstrim belum
terlampaui di harapkan sumber daya alam hayati dapat di perbaharui atau memperbaharui
diri.
Namun dapat terjadi berbagai faktor lingkungan yang di lakukan manusia melampaui daya toleransi sumber daya alam, mengakibatkan produksi menurun, bahkan mungkin akan punah. Selanjutnya sangat penting melakukan monitor terhadap faktor lingkungan, agar pengelolaan sumber daya alam hayati terkendali dalam baik.
Ø Prinsip In Optimum
Sumber
daya alam hayati dengan berbagai jenis yang ada menunjukkan tidak ada satu
jenis sumber daya alam hayati manapun yang dapat berkembang dalam suatu
lingkungan yang optimum bagi semua faktor lingkungan yag mempengaruhinya.
Manusia cenderung mengubah lingkungan hidup suatu sumber daya alam hayati kea
rah optimasi suatu faktor lingkungan tertentu guna memenuhi kebutuhan jangka
pendek, tanpa mempertimbangkan akibat buruk jangka panjang.
Sumber daya alam hayati yag terdapat dalam suatu lingkungan hidup tertentu dimana manusia hidup, tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan mereka. Dengan demikian, mereka mengambil berbagai sumber daya alam hayati dari lingkungan lainnya, yang berpengaruh pada penyebaran berbagai materi, termasuk sampah.
Ø Prinsip Faktor Pengontrol
Sumber
daya alam hayati dapat membedakan pengaruh berbagai faktor lingkungan, tetapiu
seringkali terdapat suatu faktor di lingkungan tertentu yang memiliki daya
pengontrol. Faktor pengontrol ini bekerja, baik melalui ukurannya yang terlalu
sedikit, maupun terlalu banyak, memberikan kesan dapat menentukan dinamika
populasi dari suatu jenis sumber daya alam hayati.
Pencemaran udara, penggunaan pupuk, dan pestisida, dapat menjadi faktor pengontrol terhadap populasi tanaman pertanian. Pengaruh faktor pengontrol dapat menyebabkan ancaman perusakan lingkungan (ekokatasroli) pada lingkungan hidup manusia.
Ø Prinsip Ketanpabalikan
Pada umumnya sumber daya alam hayati dapat memperbaharui diri, tetapi beberapa sumber daya alam hayati tidak dapat memperbaharui diri karena proses fisis dan biologis pada suatu ekosistem yang sudah tidak dapat berlangsung, yang mengakibatkan kerusakan atau punahnya sumber daya alam itu.
Ø Prinsip Pembudidayaan
Manusia
telah membudidayakan sumber daya alam hayati untuk jangka pendek dan jangka
panjang, yang terus menerus dijaga dan dipelihara. Membudidayakan sumber daya
alam hayati, selain memberikan manfaat, juga menuntut tanggung jawab manusia.
Melalui peradaban, baik itu sengaja, maupun tidak sengaja, manusia
membudidayakan dirinya dengan cara mempersiapkan dan menyediakan bentuk dan
alat perlindungan terhadap lingkungan.
Referensi :
http://blognyafares.blogspot.com/2016/02/konsep-pengelolaan-dan-pelestarian.html
https://pngtree.com/so/tolerant
https://medium.com/@alateraso/climate-change-balancing-the-environment-93804f1666f7
http://transitionbrockville.com/chemistry-world/?style=printme
https://favpng.com/png_search/soil-fertility
https://www.vecteezy.com/vector-art/173100-free-earth-with-natural-resources-vector