Minggu, 17 Januari 2021

Isu Lingkungan : Lokal

Pengertian Banjir

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), banjir adalah berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap (tentang kali dan sebagainya). Banjir juga dapat diartikan peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat.

Menurut Encyclopaedia Britannica, banjir adalah tahap air tinggi di mana air meluap ke tepi alami atau buatan ke tanah yang biasanya kering. Dikutip dari situs BNPB, banjir adalah peristiwa atau kejadian alami di mana sebidang tanah atau area yang biasanya merupakan lahan kering, tiba-tiba terendam air karena volume air meningkat.

Kapan Terjadinya Banjir

Banjir terjadi pada interval yang tidak teratur serta bervariasi dalam ukuran, durasi dan area yang terkena dampaknya. Air selalu mengalir secara alami dari daerah tinggi ke daerah rendah. Artinya di dataran rendah dapat terjadi banjir lebih cepat sebelum mencapai tempat yang lebih tinggi. Banjir dapat terjadi secara tiba-tiba dan surut dengan cepat. Tetapi ada pula yang terjadi selama berhari-hari bahkan lebih lama.

Penyebab Terjadinya Banjir

Ketika banjir terjadi di daerah yang dihuni manusia, air membawa benda-benda seperti rumah, jembatan, mobil, perabotan bahkan orang. Kekuatan banjir dapat merusak lahan pertanian, menyeret pepohonan maupun benda-benda berat.

Terjadinya banjir disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut ini penyebab terjadinya banjir: 

    1.    Hujan

Setiap kali terjadi hujan yang lebat dan melebihi kapasitas sistem drainase, banjir akan terjadi. Terkadang hujan lebat dalam waktu relatif singkat dapat menyebabkan banjir. Di lain waktu, hujan gerimis selama berhari-hari atau berminggu-minggu dapat mengakibatkan banjir.

    2.      Sungai meluap

Sungai yang meluap dapat menyebabkan banjir. Meluapnya sungai dapat terjadi ketika air lebih banyak di bagian hulu dari biasanya. Saat air itu mengalir ke hilir menuju dataran rendah yang berdekatan akan ada semburan dan air masuk ke daratan. 

    3.      Badai dan angin kencang di pantai

Air laut dapat terbawa angin kencang dan angin topan ke daratan pantai yang kering lalu menyebabkan banjir. Kondisi dapat lebih buruk jika angin tersebut juga membawa hujan sendiri. Terkadang air dari laut akibat tsunami dapat mengalir ke daratan dan menyebabkan kerusakan. 

    4.      Bendungan rusak

Tanggul dibangun di sisi sungai dan digunakan untuk mencegah air tinggi membanjiri daratan yang berbatasan. Bendungan adalah blok buatan yang dipasang untuk menahan air yang mengalir dari dataran tinggi. Daya dari air digunakan untuk pembangkit listrik. Tetapi bila terlalu banyak air yang tertahan di bendungan dapat menyebabkan bendungan rusak dan air meluap. Kelebihan air juga bisa secara sengaja dialirkan dari bendungan untuk mencegah rusaknya bendungan yang berakibat banjir.

Contoh Kasus

Banjir di Halmahera Utara, Ribuan Warga Bertahan di Sejumlah Titik Pengungsian

Ratusan rumah warga di belasan desa di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, hingga Minggu (17/1/2021) masih terendam banjir, akibat hujan deras yang melanda wilayah itu sejak Sabtu (16/1/2021) dini hari.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara, Abner Manery kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Minggu, mengatakan, ada empat kecamatan di Halmahera Utara yang terkena dampak banjir dengan ketinggian air bervariasi, mulai setinggi lutut orang dewasa hingga 1 meter. Empat kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Galela Selatan di antaranya Desa Igobula, Desa Togawa, dan Desa Soakonora.

Kemudian, Kecamatan Galela Barat yaitu Desa Roko, Desa Dokulamo dan Desa Ngidiho. Kecamatan Kao Barat yaitu Desa Pitago, Desa Bailengit, Desa Soamaetek, Desa Parseba, Desa Tuguis, dan Dusun Mekar sari. Ditambah dengan Kecamatan Loloda Utara, satu desa yaitu Desa Ngajam. Dari empat kecamatan itu, terparah yaitu di Kao Barat dengan ketinggian air 80 sentimeter hingga mencapai 1 meter.

Sementara untuk Kecamatan Galela, kata Abner, jumlah pengungsi hingga tadi malam ada penambahan dari Desa Roko karena adanya warga yang takut dengan longsor. Jumlah pengungsi dari Desa Roko sebanyak 1.016 jiwa, sementara di Kecamatan Kao Barat sekitar 500 jiwa  diungsikan di Sekolah SMP Soamaetek, SD Kai dan perbatasan Desa Pitago dan Desa Kai, ditambah sekitar 285 jiwa ditempatkan di SD dan MTQ Desa Togawa.

Referensi :

https://regional.kompas.com/read/2021/01/17/15231471/banjir-di-halmahera-utara-ribuan-warga-bertahan-di-sejumlah-titik

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/03/060000269/apa-itu-banjir-definisi-penyebab-dan-dampak?page=all

https://www.harianhaluan.com/news/detail/85429/baru-selesai-dibangun-bendungan-surau-balimbiang-rusak

https://tekno.tempo.co/read/1295348/badai-tropis-claudia-bikin-bandung-panas-di-musim-hujan

https://garudaonline.co/garuda/peristiwa/sungai-meluap-tengah-malam-puluhan-remaja-terjebak-di-hutan

https://www.samitivejhospitals.com/article/detail/rainy-season-covid-19

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pandemi COVID-19

Apa itu COVID-19? Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernap...