Pengertian
Banjir
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), banjir adalah berair banyak dan deras,
kadang-kadang meluap (tentang kali dan sebagainya). Banjir juga dapat diartikan
peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang
meningkat.
Menurut
Encyclopaedia Britannica, banjir adalah tahap air tinggi di mana air meluap ke
tepi alami atau buatan ke tanah yang biasanya kering. Dikutip dari situs BNPB,
banjir adalah peristiwa atau kejadian alami di mana sebidang tanah atau area
yang biasanya merupakan lahan kering, tiba-tiba terendam air karena volume air
meningkat.
Kapan
Terjadinya Banjir
Banjir
terjadi pada interval yang tidak teratur serta bervariasi dalam ukuran, durasi
dan area yang terkena dampaknya. Air selalu mengalir secara alami dari daerah
tinggi ke daerah rendah. Artinya di dataran rendah dapat terjadi banjir lebih
cepat sebelum mencapai tempat yang lebih tinggi. Banjir dapat terjadi secara tiba-tiba
dan surut dengan cepat. Tetapi ada pula yang terjadi selama berhari-hari bahkan
lebih lama.
Penyebab
Terjadinya Banjir
Ketika
banjir terjadi di daerah yang dihuni manusia, air membawa benda-benda seperti
rumah, jembatan, mobil, perabotan bahkan orang. Kekuatan banjir dapat merusak
lahan pertanian, menyeret pepohonan maupun benda-benda berat.
Terjadinya
banjir disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut ini penyebab terjadinya banjir:
1. Hujan
Setiap kali terjadi hujan yang lebat dan melebihi kapasitas sistem drainase, banjir akan terjadi. Terkadang hujan lebat dalam waktu relatif singkat dapat menyebabkan banjir. Di lain waktu, hujan gerimis selama berhari-hari atau berminggu-minggu dapat mengakibatkan banjir.
2. Sungai meluap
Sungai yang meluap dapat menyebabkan banjir. Meluapnya sungai dapat terjadi ketika air lebih banyak di bagian hulu dari biasanya. Saat air itu mengalir ke hilir menuju dataran rendah yang berdekatan akan ada semburan dan air masuk ke daratan.
3. Badai dan angin kencang di pantai
Air laut dapat terbawa angin kencang dan angin topan ke daratan pantai yang kering lalu menyebabkan banjir. Kondisi dapat lebih buruk jika angin tersebut juga membawa hujan sendiri. Terkadang air dari laut akibat tsunami dapat mengalir ke daratan dan menyebabkan kerusakan.
4. Bendungan rusak
Tanggul dibangun di sisi sungai dan digunakan untuk mencegah air tinggi membanjiri daratan yang berbatasan. Bendungan adalah blok buatan yang dipasang untuk menahan air yang mengalir dari dataran tinggi. Daya dari air digunakan untuk pembangkit listrik. Tetapi bila terlalu banyak air yang tertahan di bendungan dapat menyebabkan bendungan rusak dan air meluap. Kelebihan air juga bisa secara sengaja dialirkan dari bendungan untuk mencegah rusaknya bendungan yang berakibat banjir.
Contoh Kasus
Banjir
di Halmahera Utara, Ribuan Warga Bertahan di Sejumlah Titik Pengungsian
Ratusan
rumah warga di belasan desa di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, hingga
Minggu (17/1/2021) masih terendam banjir, akibat hujan deras yang melanda
wilayah itu sejak Sabtu (16/1/2021) dini hari.
Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara, Abner Manery kepada
Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Minggu, mengatakan, ada empat kecamatan di
Halmahera Utara yang terkena dampak banjir dengan ketinggian air bervariasi,
mulai setinggi lutut orang dewasa hingga 1 meter. Empat kecamatan tersebut
yaitu Kecamatan Galela Selatan di antaranya Desa Igobula, Desa Togawa, dan Desa
Soakonora.
Kemudian,
Kecamatan Galela Barat yaitu Desa Roko, Desa Dokulamo dan Desa Ngidiho.
Kecamatan Kao Barat yaitu Desa Pitago, Desa Bailengit, Desa Soamaetek, Desa
Parseba, Desa Tuguis, dan Dusun Mekar sari. Ditambah dengan Kecamatan Loloda
Utara, satu desa yaitu Desa Ngajam. Dari empat kecamatan itu, terparah yaitu di
Kao Barat dengan ketinggian air 80 sentimeter hingga mencapai 1 meter.
Sementara
untuk Kecamatan Galela, kata Abner, jumlah pengungsi hingga tadi malam ada
penambahan dari Desa Roko karena adanya warga yang takut dengan longsor. Jumlah
pengungsi dari Desa Roko sebanyak 1.016 jiwa, sementara di Kecamatan Kao Barat
sekitar 500 jiwa diungsikan di Sekolah
SMP Soamaetek, SD Kai dan perbatasan Desa Pitago dan Desa Kai, ditambah sekitar
285 jiwa ditempatkan di SD dan MTQ Desa Togawa.
Referensi
:
https://tekno.tempo.co/read/1295348/badai-tropis-claudia-bikin-bandung-panas-di-musim-hujan
https://garudaonline.co/garuda/peristiwa/sungai-meluap-tengah-malam-puluhan-remaja-terjebak-di-hutan
https://www.samitivejhospitals.com/article/detail/rainy-season-covid-19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar